KULIAH KERJA NYATA

SEJARAH KKN UNIZAR

Menjelang tahun 1970, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diperkenalkan dalam sistem pendidikan tinggi untuk memperluas cakupan penyebarluasan IPTEK oleh perguruan tinggi. Ketika itu perguruan tinggi boleh dikatakan masih bersifat eksklusif, bahkan banyak yang menyebutnya sebagai menara gading (ivory tower) yang hampir tak tersentuh oleh dan jauh dari jangkauan masyarakat umum. Perguruan tinggi identic dengan status sosial tinggi dan hanya bisa dijangkau oleh para elitis, sementaradi luar kampus masih banyak yang rendah penguasaan pengetahuannya.

Pada masa jauh sebelum itu, perguruan tinggi barangkali merupakan (hampir satu- satunya) sumber informasi, pemikir dan ilmu pengetahuan (center of excellent) dan hanya sedikit media yang dapat digunakan untuk kontak langsung dengan masyarakat. Sarana dan prasarana komunikasi waktu itu masih terbatas sehingga perkembangan IPTEKS tidak segera sampai ke masyarakat yang membutuhkannya. Pada awal tahun 80-an, pemerintah menggulirkan program pembangunan yang membutuhkan tenaga- tenaga terdidik untuk transfer IPTEK dalam rangka mempercepat proses pembangunan. Singkat cerita, para mahasiswa banyak diminta secara sukarela mendarmabaktikan ilmunya sebagai pendamping, agent of change (agen pembaharuan), agent of development (agen pembangunan). Maka tidak mengherankan kalau pada masa itu mahasiswa KKN diterjunkan ke suatu daerah (baca: desa) selama 3 bulan untuk menjadi guru, melatih pegawai daerah dalam urusan administrasi desa, membangun jamban keluarga dan segala macam urusan yang sering kali jauh dari disiplin ilmu yang ditekuninya. Program KKN dengan model seperti itu dapat bertahan hingga sekitar 1990.

Dengan booming minyak dan peningkatan pendapatan, masyarakat sudah banyak yang memiliki sarana penyedia informasi dan komunikasi, sehingga tidak sebatas radio seperti pada masa sebelumnya. Media komunikasi dan saluran informasi audio visual sudah berkembang, sementara itu pola dan model pelaksanaan KKN tidak banyak mengalami perubahan, unsur inovasi dari mahasiswa sudah stagnan, apalagi yang hanya mengejar pemenuhan sks. Mahasiswa merasa kehadirannya tidak lagi bermanfaat bagi masyarakat. Di sisi lain, masyarakat penerima program KKN sudah mulai jenuh dan sudah mendapat akses informasi “bandingan” dari media massa cetak maupun audio-visual. Berbagai akses negatif pelaksanaan KKN di daerah yang semula tidak banyak diliput, mulai dibicarakan.

Seiring dengan itu, jumlah perguruan tinggi baru bermunculan dan media informasi dan komunikasi juga terus berkembang dengan pesat. Bahkan teknologi informasi sudah mampu menembus batas-batas wilayah administrasi negara. Yang lebih penting lagi, kemampuan masyarakat untuk mengakses informasi dari berbagai sumber sudah meningkat, sekurang-kurangnya sarana untuk itu sudah tersedia dan relative terjangkau. Demikian pula tuntutan masyarakat sudah banyak berubah. Paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi sudah berubah, dan secara normatif tujuan pendidikan Universitas Islam Al-Azhar juga sudah berkembang, beberapa tahun belakangan KKN Unizar selalu dilaksanakan hanya di sekitar kampus, namun sejak adanya rencana induk strategis dan arah kebijakan mutu Universitas Islam Al-Azhar perlahan dan pasti program KKN disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perlu re-engineering.

Sejauh ini KKN secara resmi masih menjadi kegiatan intrakurikuler di Universitas Islam Al-Azhar yang pada 5 tahun terakhir menjadi sentra kegiatan yang dikelola Universitas, namun semenjak 2020 secara resmi dikelola dan diawasi pelaksanaannya oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

KKN merupakan wahana pembelajaran yang unik. Perbedaannya dengan kuliah yang biasa (tatap muka dikelas) terletak pada sasaran/media, output dan outcomes dari Proses Belajar Mengajar (PBM). Sasaran pembelajaran KKN terutama ditekankan pada pengembangan kecerdasan emosional para mahasiswa, selain mengasah kecerdasan intelegensinya. Kecerdasan emosional yang ingin dikembangkan antara lain adalah kemampuan komunikasi interpersonal, Kerjasama dan pengembanganwawasan dalam hal penerapan ilmu dan teknologi yang dikuasainya serta menumbuh disiplin dan etos kerja.

Sarana PBM untuk KKN adalah masyarakat, yang dapat berarti masyarakat luas atau masyarakat suatu institusi tertentu. Output kegiatan KKN dapat dilihat pada tiga elemen, yaitu mahasiswa, institusi penyelenggara dan masyarakat sasaran. Pada mahasiswa diharapkan terjadi peningkatan kecerdasan emosional, sebagaimana yang dikemukakan di atas, serta kemampuan analitik dalam melakukan pendekatan ilmiah untuk mengatasi suatu masalah yang ditemukan di lapangan. Secara institusional keberhasilan KKN bisa dilihat antara lain dari jumlah mahasiswa peserta KKN, ragam dan jumlah masyarakat sasaran, data dan potret masyarakat sasaran. Pada masyarakat sasaran KKN dapat dilihat apakah ada perubahan positif yang terjadi. Outcomes yang diharapkan adalah terpupuknya hubungan timbal-balik yang positif antara Unizar dan masyarakat sasaran KKN. Harapannya, Unizar dapat memanfaatkannya untuk mitra dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan pengembangan kurikulum dan PBM, sedangkan bagi masyarakat adalah pengembangan wawasan dan pola pikir yang pada akhirnya terjadi peningkatan kinerja masing-masing.

PENGERTIAN KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia

MANFAAT KKN

Mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk belajar dari penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan program kerja yang disusun

  • Pengumuman
    Kegiatan KKN akan diumumkan oleh LPPM UNIZAR melalui surat yang dikirimkan ke masing-masing Fakultas.
  • Pendaftaran
    Pendaftaran KKN dapat dilakukan melalui masing-masing Fakultas atau melalui link pendaftaran yang telah disediakan oleh LPPM UNIZAR.
  • Pembekalan
    Pemberian petunjuk atau arahan oleh panitia pelaksana mengenai pelaksanaan KKN.
  • Observasi Lapangan
    Peserta KKN akan melakukan observasi ke lokasi yang telah ditentukan oleh panitia.
  • Seminar Program Kerja
    Peserta KKN akan melakukan presentasi mengenai program kerja yang akan dilakukan selama kegiatan KKN.
  • Pelepasan Peserta

     

  • Pelaksanaan KKN
    Pelaksanaan program kerja, monitoring dan evaluasi, dan pembuatan laporan KKN.
  • Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Kelompok

     

  • Penarikan Peserta